Senin, 23 November 2009

APEC dan Kepentingan Indonesia

ASIA-Pacific Economic Cooperation (APEC) tidak bisa dipisahkan dari peranan Indonesia. Indonesia memainkan peran yang sangat menentukan untuk merumuskan visi APEC. Indonesia juga berperan aktif dalam mencetuskan Bogor Goals, yaitu mewujudkan kawasan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka tahun 2010 untuk negara maju serta 2020 untuk negara berkembang. Anggota APEC saat ini merepresentasikan sepertiga populasi dunia dan hampir 50% kekuatan perekonomian global. Dengan kata lain, potensi pasar global dan gravitasi aktivitas ekonomi dunia berada di kawasan ini. Masalahnya kini, seberapa jauh manfaat dan efektivitas forum APEC bagi perdagangan dan investasi Indonesia? Ada pendapat pro dan kontra tentang manfaat APEC bagi Indonesia. Para pendukung APEC mengajukan keuntungan APEC sebagai berikut. Pertama, APEC masih dapat bermanfaat bagi Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan fasilitas perdagangan dan investasi serta kerja sama ekonomi dan teknis (ECOTECH). Kerja sama APEC tetap relevan mengingat anggotanya dapat mendiskusikan isu-isu perdagangan dan investasi tanpa harus bernegosiasi.Suatu hal yang tidak dapat dilakukan di World Trade Organization (WTO). Kedua, sesuai dengan Bogor Goals, liberalisasi perdagangan akan dilaksanakan pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang.Hal tersebut bisa menjadi: (1) benchmark untuk mengukur tingkat kesuksesan liberalisasi perdagangan forum kerja sama tersebut, (2) memacu Indonesia mempersiapkan diri secara serius menuju era liberalisasi perdagangan dan investasi. Ketiga, prinsip open regionalism masih tetap kental dalam forum APEC. Artinya, isu nondiskriminasi dan perlakuan yang sama bagi negara nonanggota (sering disebut most favored nation/MFN) tetap merupakan salah satu daya tarik APEC. Keempat, pertemuan para pemimpin informal (informal leaders meeting) terbukti masih dapat digunakan untuk memecahkan isu-isu yang dianggap sensitif, baik pada level bilateral, trilateral maupun multilateral. Adanya mekanisme untuk membahas isuisu baru seperti competition policy dan investment serta non-economic issues tanpa melalui negosiasi. Selain itu, keanggotaan APEC yang mencakup West dan East masih penting mengingat ketegangan yang terjadi antara Jepang dan AS serta antara China dan AS dalam hal perdagangan. Kritik terhadap APEC bukannya tidak ada. Para pengkritik umumnya memandang APEC tidak efektif dan kurang responsif.
Bahkan mempertanyakan relevansi APEC dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini bisa dipahami karena beberapa perkembangan di dalam APEC itu sendiri seperti trade facilitation dan capacity building sulit diukur manfaatnya. Selain itu, meskipun pembentukan APEC lebih berdasarkan pada globalisasi dan liberalisasi ekonomi, sejak 2001 APEC mulai memasukkan isu-isu yang tidak terkait dengan ekonomi seperti isu keamanan dan sosial. Memang harus diakui, indikatorindikator ekonomi dimaksud tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan sosial (social welfare). Gaung APEC mulai meredup ketika muncul banyak PTA, baik RTA maupun BTA di kawasan Asia Pasifik. Negaranegara ASEAN,termasuk Indonesia, sepakat mempercepat pembentukan ASEAN Economic Community 2015 meski sudah membentuk AFTA (ASEAN Free Trade Area) sejak 1992. Setidaknya sudah ada 15 PTA antarnegara Asia- Pasifik, ditambah 30 PTA baru yang baru dalam negosiasi selama tujuh tahun terakhir. Kepentingan nasional tiap negara agaknya merupakan alasan pragmatis di balik menjamurnya PTA. Karena itu, dalam forum APEC pun hendaknya kepentingan nasional perlu kita prioritaskan. Pertama, perlunya arah yang jelas dalam kebijakan perdagangan kita, khususnya dalam forum APEC, WTO maupun PTA. Selama ini, kebijakan perdagangan yang dicanangkan oleh pemerintah mencakup: (a) kebijakan bea masuk (tariff policy), (b) penghapusan kuota, (c) pembebasan bea masuk atau konsesi, (d) kebijakan non-tariff lainnya. Kedua, para perunding kita dalam forum APEC perlu didampingi ahli-ahli yang kompeten dalam bidang industri, jasa, pertanian, dan ekonomi regional. Forum APEC perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk dan daerah Indonesia. Akhirnya, kita harus mengubah pandangan tentang think globally but act locally menjadi think and act globally and regionally dalam forum seperti APEC.Semoga kita tidak hanya jadi penonton, tapi mampu menjadi ”pemain” yang diperhitungkan dalam era liberalisasi perdagangan dan investasi.


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ekonomi-bisnis/analisis-apec-dan-kepentingan-indo.html


Minggu, 22 November 2009

APEC 2009

Singapura Host APEC 2009


          Singapura akan menjadi tuan rumah untuk Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pertemuan pada bulan Februari sampai November 2009. Sebuah komite antar-badan telah dibentuk untuk mempersiapkan untuk organisasi acara.  Dipimpin oleh Wakil Sekretaris / Perdagangan, MTI, Ms Koh Lin-Net, yang terdiri dari perwakilan panitia dari Singapore Tourism Board, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, Land Transport Authority, International Enterprise Singapore, Infocomm Development Authority, Kepolisian Singapura dan Departemen Perdagangan dan Industri, Luar Negeri, Pertahanan, Kesehatan dan Informasi, Komunikasi dan Seni.
          Mengakui bahwa hosting Singapura APEC 2009 adalah menentang menantang secara ekonomi tahun, panitia tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa pertemuan teratur dengan baik, bahwa Singapura memainkan tuan rumah yang baik untuk kita tamu asing, dan bahwa potensi ketidaknyamanan kepada para pemangku kepentingan dan anggota masyarakat di dalam dan sekitar lokasi pertemuan dijaga agar tetap minimum. Dimana ada dampak pada stakeholder, misalnya, di Marina dan Suntec daerah, panitia akan bertemu para stakeholder untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari keprihatinan operasional mereka dan untuk bekerja dengan mereka dalam mengatasi masalah.
          Untuk mulai, lokasi untuk pertemuan APEC 2009 telah terdesentralisasi.Pertemuan APEC 2009 akan berujung pada Ekonomi APEC Leaders 'Meeting (AELM), di mana Pemimpin APEC's 21 anggota ekonomi akan bertemu dari 14-15 November 2009. Ini akan diselenggarakan di Istana, sementara kementerian pertemuan yang juga akan terjadi di sekitar kali ini akan berlangsung di Suntec Singapore International Convention dan Exhibition Centre (SSICEC). Pertemuan-pertemuan lainnya yang diselenggarakan sepanjang tahun akan diadakan di tempat yang berbeda, termasuk Kantor Sekretariat APEC di Heng Mui Keng Terrace, Grand Copthorne Waterfront dan Shangri-la Hotel.
    Tempat yang berbeda yang telah dipilih untuk pertemuan di Singapura profil akan multi-faceted lansekap kota. Untuk Pertemuan Pejabat Senior (SOM) Aku pertemuan yang akan diselenggarakan 13-26 Februari 2009 pertemuan tempat di Grand Copthorne Waterfront di sepanjang Singapore River akan, antara lain, menampilkan tepi sungai Singapura yang bersejarah dan transformasinya ke Singapura area kehidupan malam utama. Sekitar 1000 Pejabat Senior APEC dan delegasi akan diperlakukan dengan pemandangan indah itu ketenangan sungai dengan latar belakang gedung pencakar langit modern.
          Shangri-La Hotel akan menjadi tempat dari pertemuan SOM II (15-19 Juli 2009) dan dua pertemuan menteri sektoral, diadakan secara terpisah pada bulan Juli dan Oktober 2009. Tak jauh dari pusat hiburan dan perbelanjaan utama sabuk dari Singapura, seperti resor hotel ini terletak di tengah-tengah hijau tropis, yang merupakan simbol citra Singapura sebagai sebuah kota di surga. Setiap pertemuan diharapkan membawa sekitar 500 delegasi asing ke Singapura.
          Tidak asing dengan hosting skala besar peristiwa internasional, SSICEC akan memainkan tuan rumah bagi para Penutup Senior Officials 'Meeting, CEO APEC Summit dan Pertemuan Tingkat Menteri. Singapura sebagai ketua APEC resmi akan berakhir dengan AELM di Istana diadakan dari 14-15 November 2009. Kediaman resmi Presiden Republik Singapura, Istana ini dikenal sebagai Gedung Pemerintah sampai Singapura mencapai pemerintahan sendiri pada 1959. The Istana telah menyelenggarakan banyak tamu-tamu negara, tetapi ini akan menjadi yang pertama kalinya bahwa itu akan menjadi tuan rumah dari 21 Kepala APEC Economies. Pimpinan Minggu ini diharapkan dapat menarik sekitar 7.000 delegasi ke Singapura.
          OC APEC 2009 akan bekerja sangat erat dengan Kepolisian Singapura untuk memberikan keamanan bagi para pemimpin dari 21 ekonomi. Langkah-langkah keamanan dan lalu lintas akan diberlakukan untuk memastikan aman dan lancar organisasi pertemuan APEC 2009.

Panitia APEC 2009
12 FEB 2009


Sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.apec2009.sg/index.php%3Foption%3Dcom_content%26view%3Darticle%26id%3D130:singapore-hosts-apec-2009%26catid%3D39:press-releases%26Itemid%3D66&ei=XJcIS5eyCpWCkAW-85nXCQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&ved=0CBsQ7gEwAQ&prev=/search%3Fq%3Dapec%2B2009%26hl%3Did%26sa%3DG

PERKEMBANGAN PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

          Dapat kita ketahui bahwa pembangunan ekonomi merupakan masalah yang dihadapi oleh negara berkembang. Masalah tersebut dimulai sejak perang dunia ke-2.
          Mulai dari masa tersebut para ahli diberbagai bidang ilmu pengetahuan, penjabat dan badan - badan pemerintah dari berbagai tingkatakan, penerintah negara maju dan berbagai badan internasional, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap berbagai aspek pembangunan ekonomi.
          Sesudah berakhirnya perang dunia ke-2, secara mendadak perhatiaan terhadap masalah - masalah san issue mengenai penbangunan ekonomi berkembang dengan pesat. Ada beberapa penyebab bertambah meluasnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang
  • Keinginan Negara Berkembang untuk Mengatasi Keterbelakangan Mereka 
  • Sebagai Usaha Membantu Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Menghambat Perkembangan   Komunisme 
  • Sebagai Usaha untuk Meningkatkamn Hubungan Ekonomi
  • Berkenbabganya Keinginan untuk Membantu Negara Berkembang

Rabu, 11 November 2009

PERBEDAAN
Pembangunan Ekonomi dengan Ekonomi Pembangunan
Pembangunan Ekonomi dapat diartikan sebagai suatu usaha dalam perekonomian guna mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga infrastruktunya lebih baik, perusahaan semakin meningkat ( banyak ), dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin maju dan tinnggi serta teknologi semakin meningkat.
Ekonomi Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah - masalah ekonomi di negara -negara berkembang dan kebijakan - kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.
kesimpualnnya:
Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha yang dilakukkan sedangkan Ekonomi pembangunan adalah suatu ilmu yang harus dipelajari.

referensi
Agarwala, A, N. dan Sigih, S. P ( ed. ), The Economics of Underdevelopment, Oxford University Press, New York, 1971




Jumat, 06 November 2009

Ekonomi pembagunan

Ekonomi Pembangunan

Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.

Pembangunan Ekonomi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya a t a u
Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang

Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang


referensi/google.com